Konsep Bersyukur

 





Syukur merupakan sikap berterimakasih kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Dalam Mawsu’ah Nadhrah An-Na’im  disebutkan pengertian syukur secara bahasa terdiri dari tiga huruf yakni syin, kaaf, raa’ yang memberikan makna pujian atas kebaikan yang di dapat.  Sehingga syukur ialah bentuik pujian sebagai balasan atas nikmat yang diberikan dengan cara melakukan ketaatan kepada-Nya. Sedangkan beberapa ulama memberikan definisi berkaitan dengan syukur.  Seperti definisi dari  Ibnu Taimiyah :

الشُّكْرُ يَكُوْنُ بِالقَلْبِ وَاللِّسَانُ وَالجَوَارِحُ وَالحَمْدُ لاَ يَكُوْنُ إِلاَّ بِاللِّسَانِ

“Syukur haruslah dijalani dengan hati, lisan, dan anggota badan. Adapun al-hamdu hanyalah di lisan.”

Adapun menurut Imam Ghazali syukur ialah menggunakan nikmat-nikmat yang diperoleh pada hal-hal yang disukai Allah SWT. Dan ketika seseorang tidak menggunakan nikmat pada hal yang disukaiNya, maka itu dikatakan sebagai orang yang kufur nikmat. Adapun syukur memiliki empat konsep yakni  syukur dengan hati, syukur dengan lisan, syukur dengan perbuatan, dan syukur dengan menjaga nikmat dari kerusakan.

Dari beberapa definisi menunjukkan bahwa  sikap syukur tidak lepas dari sikap ketaatan. Hal ini ditegaskan juga leh Ibnu Katsir dalam menafsirkan surah Luqman ayat 12:

وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

 

“Sungguh, Kami benar-benar telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Siapa yang bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Siapa yang kufur (tidak bersyukur), sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

 Dalam penjelasannya, Ibnu Katsir menerangkan bahwa  sikap syukur ialah menjalankan perintah dan ketaatan dalam menunaikan kewajiban, meninggalkan yang haram, dan menjaga batasan-batasan yang Allah perintahkan. Maka orang tersebut termasuk yang bersyukur.

Sehingga syukur ialah merupakan pujian kepada Allah atas nikmat yang diberikan dengan menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Serta sikap syukur itu ditunjukkan dari   hati,  lisan, perbuatan,  dan menjaga nikmat dari kerusakan.

 

Posting Komentar

0 Komentar