Menyoroti Definisi Tafsir Nusantara dalam Pandangan Islah Gusmian



Tafsir Nusantara dalam ranah akademik tidak lepas dari adanya workshop kurikulum yang diadakan oleh Asosiasi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (AIAT) se-Indonesia pada tahun 2015. Ini menjadikan Tafsir nunsatara menjadi salah satu mata kuliah yang disajikan dalam prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.  

Islah Gusmian memberikan pandangan berkaitan dengan apa itu Tafsir Nusantara?.Jika merujuk kepada dua frasa tersebut. Kata tafsir sebagai penjelasan atas kandungan al-Qur’an sedangkan Nusantara merujuk kepada tokoh-tokoh mufasir yang ada di Nusantara.  Perlu ditegaskan bahwa makna Nusantara ini dapat di tinjau dari lingkup luas dan sempit. Apabila ditinjau dari cakupan luas maka wilayah geografis dari Nusantara meliputi kawasan Asia Tenggara, meliputi Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan negara sekitar. Sedangkan cakupan sempit, Nusantara ini meliputi seluruh kepulauan yang ada di Indonesia.  Maka kajian Nusantara dalam pandangan Islah Gusmian ialah cakupan yang luas tidak hanya Indonesia. 

Karakteristik Tafsir Nusantara dalam pandangan Islah Gusmian setidaknya ada lima aspek yang perlu diperhatikan yakni. 1) . Tujuan dan fungsi penulisan tafsir yang beragam, 2). Cakupan wilayah tafsir yang muncul di Nusantara, 3). Beragamnya bentuk karya tafsir baik dari teknik bahasa dan aksara, 4). Tokoh mufasir yang berang memproduksi berasal dari Nusantara, 5). Memiliki basis sosial-budaya dalam proses penulisan tafsir. Lima karakteristik tersebut, oleh Islah Gusmian didefinisikan tafsir Nusantara sebagai tafsir al-Qur’an yang tidak hanya ditulis, namun dipraktekan dalam bentuk manuskrip, cetak (buku, majalah dan lain sebagainya), digital , oral (pengkajian luring ataupun daring)



Posting Komentar

0 Komentar