Spirit Menyiapkan Diri Menghadapi Bulan Ramadhan

 



Bulan ramadhan 1445 Hijriah hanya menghitung hari, tentu spirit untuk menjalankan ibadah pada bulan Ramadhan mesti disiapkan sebagai langkah memaksimalkan ibadah pada bulan Ramadhan. Oleh karena itu terdapat beberapa ayat yang dapat menjadikan diri kita mempersiapkan diri dalam menghadapi bulan Ramadhan, sebagai bahan perenungan untuk diri kita.

Terdapat lima ayat yang dapat membangkitkan kita untuk menyiapkan diri dlaam menghadapi bulan Ramadhan

1. Ali Imran ayat 200

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

 

"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."

Ayat ini memberikan gambaran bagi orang-orang beriman untuk selalu sabar dalam menjalankan perintah Allah serta memiliki mental dalam menghadapi berbagai cobaan yang dihadapi dalam kehidupan.

2. Al-Tahrim ayat 8

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

 

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Ayat ini menyeru kepada orang-orang beriman untuk selalu bertobat dalam berbagai aspek. Hal ini disebabkan karena orang-orang beriman sebagai bahan introspeksi diri bahwa manusia selalu tidak lepas dari berbagai dosa yang dilakukan. Sehingga dianjurkan untuk taubat sebenar-benarnya.

Langkah untuk menyiapkan diri dalam menghadapi bulan Ramadhan ialah melakukan Taubat dengan langkah-langkah diantaranya berhenti dalam melakukan maksiat, kedua menyesali berbagai perbuatan dan ketiga tidak mengulangi perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan.

3. Al-Baqarah ayat 127

 

وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

 

“ Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Ayat ini menganjurkan untuk selalu berdoa, sebagaimana yang dilakukan oleh nabi Ibrahim dan nabi Ismail. Sebagai bentuk rasa syukur atau pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan untuk mendapatkan Rida Allah Swt.

Sehingga pada waktu bulan Ramadhan, kita telah menyiapkan diri untuk secara  istiqamah berdoa pada bulan ramadhan sebagaimana yang telah dilakukan para nabi dan orang-orang salih.

4. Surah Al-Mu’minun ayat 103

 

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فِيْ جَهَنَّمَ خٰلِدُوْنَ ۚ - ١٠٣

 

“ Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)-nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam.”

Ayat ini memberikan gambaran bahwa nanti yang akan dilihat Allah di akhirat kelak ialah bagaimana amal-amal yang dilakukan di dunia. Apakah kebaikannya itu memberikan kemaslahatan kepada dirinya ataukah merugikan.

Oleh karena itu, amal-amal salih harus dipersiapkan sebelum bulan Ramadhan, sehingga ketika masuk bulan Ramadhan perbuatan baik yang dilakukan lebih maksimal daripada tidak dipersiapkan sama sekali.

4. An-Najm ayat  43

وَاَنَّهٗ هُوَ اَضْحَكَ وَاَبْكٰى –

 

“Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis”

Ayat ini memberikan gambaran bahwa manusia tidak akan bisa lepas dari dua kondisi, yakni kondisi dalam keadaan senang dan kondisi dalam keadaan Sedih. Ayat ini menegaskan bahwa Allah lah yang membuat manusia dapat tertawa dan menangis. Sedangkan manusia ialah mengikhtiarkan dalam mendapatkan anugerah yang Allah berikan.

Harapannya pada akhir ramadhan setelah menjalankan ibadah puasa secara penuh, adalalah mendapatkan kebahagiaan, sehingga tiap orang-orang beriman tertawa atas rasa syukur yang didapatkan karena menjalankan ibadah puasa secara maksimal.

 

Posting Komentar

0 Komentar