Hikmah Pembelahan Dada Rasulullah SAW



Terdapat pro dan kontra mengenai pembelahan dada rasulullah SAW. Pembelahan ini apakah berkaitan dengan jasad atau Ruh. Bagi mereka yang  meragukan mengenai pembelahan dada Rasulullah SAW secara jasadi, tentu ini disebabkan pertanyaan-pertanyaan menggelitik berkaitan dengan pembelahan dada manusia yang begitu cepat, lalu hubungannya antara jasad dan Ruh.

Tetapi bagi mereka yang meyakini bahwa pembelahan dada Rasulullah SAW berdasarkan Jasad ialah Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dengan sanad bersambung yang bersumber dari Ubay ibnu Ka'a b, bahwa Abu Hurairah pernah bertanya mengenai tanda-tanda kenabian.

 " Wahai Rasulullah, apakah yang mula- mula engkau lihat dari urusan kenabian ini?" Rasulullah SAW duduk tegak dan menjawab" Sesungguhnya engkau telah menanyakan hal yang berbobot, hai Abu Hurairah! Sesungguhnya ketika usiaku menginjak 10 tahun lebih beberapa bulan, aku berada di padang Sahara. Tiba- tiba aku mendengar pembicaraan di atas kepalaku, dan ternyata ada seorang laki- laki yang berbicara kepada laki- laki lainnya," Apakah orang ini adalah dia?" Maka keduanya datang menyambutku dengan penampilan wajah yang sama sekali belum pernah kulihat sebelumnya. Dan sama sekali belum pernah pula aku melihat sebelumnya. Dan belum pernah pula aku melihat pakaian yang dikenakannya pernah dikenakan oleh seseorang Kemudian salah seorangnya berkata kepada yang lainnya: "Belahlah dadanya," maka salah seorangnya menurut penglihatanku membelah dadaku tanpa ada darah yang mengalir dan tanpa rasa sakit.Lalu berkata kepada yang membelahku: "Keluarkanlah iri hati dan dengki." Lalu ia mengeluarkan sesuatu yang bentuknya seperti segumpal darah, kemudian ia membuangnya jauh-jauh. Dan berkata lagi ia kepada orang yang membelahku: "Masukkanlah lemah lembut dan kasih sayang."Maka tiba-tiba kulihat sesuatu sebesar apa yang baru dikeluarkan, bentuknya mengilap seperti perak (dimasukkan ke dalam dadaku), kemudian ia mengguncangkan jempol kakiku yang sebelah kanan, dan berkata: "Kembalikanlah ke semula dalam keadaan utuh."Maka setelah itu aku pulang dengan berlari dan terasa dadaku dipenuhi oleh perasaan lembut terhadap anak kecil dan kasih sayang kepada orang dewasa."

Kisah pembelahan yang dialami Rasulullah Saw di beberapa hadis lain menunjukkan proses secara jasad, namun dengan tujuan ruhani karena dalam catatan sejarah nabi mengalami tiga kali pembelahan dada. Pertama ialah ketika masa kecil, ini ditujukan untuk menjauhkan dari godaan setan dan penyakit hati. Kedua, ialah ketika diutusnya Muhammad sebagai Rasul, dan ketika ketika terjadinya peristiwa Isra dan Mir’aj Rasulullah SAW.

Dari kisah ini, kita sebagai umat Muslim tentu harus meyakini apa-apa yang menjadi tanda-tanda kenabian sebagai keimanan atas diutusnya para Rasul. Namun berkaitan dengan polemik yang disebut tentu kita harus mengambil hikmah atas terjadinya peristiwa pembelahan dada sebagai tanda-tanda kenabian dan sebagai cara untuk menunjukkan kekuasaan Allah kepada para nabinya.

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar