Spirit Ibadah Setelah Ramadhan



Kita sudah memasuki bulan Syawal sekarang ini, setelah selama sebulan penuh melaksanakan puasa di bulan Ramadan. Semoga Allah SWT berkenan menerima puasa kita, shalat kita, sedekah kita dan seluruh amal shalih yang telah kita lakukan di bulan Ramadan.

Selama Ramadhan, kita merasa nyaman dalam melakukan perbuatan baik dan berbagai macam ibadah, karena waktunya sangat menguntungkan. pahalanya berlipat ganda, dan banyak yang berbuat baik dan taat.

Segalanya berubah setelah Ramadhan berakhir dan kita memasuki bulan Syawal. Karena berbagai alasan, semangat kebanyakan Muslim mulai lemah dalam menjalankan  Sehingga perlu adanya spirit dalam menjalankan ibadah setelah bulan Ramadhan :

Pertama, membangun kesadaran

Saat memasuki bulan Syawal, kebanyakan orang cenderung melemahkan semangat untuk taat, terutama dalam bentuk ibadah mahdhah. Hal ini terlihat dari jumlah jama'ah yang datang ke masjid untuk salat lima waktu, yang tidak sama dengan saat Ramadhan.

Hanya sebagian kecil masyarakat yang masih memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, menjaga semangat beribadah setiap saat selama Ramadhan agar bisa bertahan di bulan-bulan berikutnya.

Oleh karena itu, kesadaran diri harus dibangun mulai pada bulan Syawal ini, karena merupakan titik awal perjalanan 11 bulan ke depan. Sadarilah bahwa kepatuhan yang berkelanjutan merupakan indikator perilaku penerimaan amalan ketaatan yang terus menerus sebenarnya menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menerima ketaatan tersebut. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman dalam Surah Al-Lail: 5-7,

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ

" Adapun oarang  yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan takwa, dan menegaskan adanya pahala (surga) yang terbaik, maka  akan akan disiapkan jalan yang mudah baginya"

Saat menafsirkan ayat ke-7 yaitu لِلْيُسْرَىٰ (kami akan menyiapkan jalan sederhana untuknya nanti), Imam Ibn Kasir memberikan komentar dengan mengutip pendapat ulama:

مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا

"Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan setelah itu. Dan di antara balasan (jaza’) keburukan adalah keburukan setelah itu.”

Berdasarkan hal ini, jika seseorang melakukan perbuatan baik berupa puasa sunnah setelah melakukan perbuatan baik berupa puasa wajib di bulan Ramadhan, maka itu adalah penerimaan amal saleh.Demikian pula, orang yang melakukan kebaikan kemudian setelah itu diikuti dengan keburukan, maka itu tanda kebaikan tersebut ditolak dan tidak diterima.”

Kedua, Meluruskan niat (kembali)

Bila saat bulan Ramadan seseorang rajin ke masjid shalat lima waktu namun setelah Ramadan sama sekali tidak pernah ke masjid kecuali untuk shalat Jumat, maka ini perlu dievaluasi, apakah ada niatan yang salah selama melaksanakan shalat di masjid di bulan Ramadan?

Sebab, niat yang salah, yaitu bukan untuk mencari ridha Allah, merupakan salah satu sebab ditolaknya amal shalih. Bila seseorang ke masjid saat bulan Ramadan bukan untuk meraih ridha Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, berarti ada niatan lainnya. Kesalahan niat adalah persoalan serius karena ini terkait tujuan dari ibadah. Bila kemudian Allah tidak memberinya taufik untuk terus melaksanakan shalat 5 waktu di masjid di luar bulan Ramadan maka itu bisa dimaklumi.

ketiga, Bergaul dengan orang yang istiqamah dalam ketaatan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga spirit ibadah adalah dengan senantiasa bergaul dengan orang-orang yang istiqamah dalam melakukan ketaatan dan kebaikan serta bertaqarrub kepada Allah di sepanjang waktunya, bukan hanya di bulan Ramadan. Orang-orang yang istiqamah dalam menjaga ketaatannya biasanya sudah memiliki kemampuan untuk menyemangati diri sendiri. Dia tidak memerlukan dorongan dari luar. Inner spirit sudah mengakar kuat dalam dirinya.

keempat, Banyak mengingat kematian

Sering mengingat kematian merupakan sunnah yang banyak orang melupakan. Padahal sunnah dzikrul maut ini sangat besar pengaruhnya dalam menjaga spirit semangat beribadah seorang muslim. Selain itu, masih ada kebaikan lain yang akan didapatkan. ebagaimana hadis nabi "perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yakni kematian"



Posting Komentar

0 Komentar