Apa itu Kebaikan?



Ibnu Katsir mengutip satu pendapat bahwa “Sesungguhnya di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya. Dan di antara balasan dari amalan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.”

Dari perkataan tersebut bahwa dapat dikatakan suatu kebiakan ketika hal tersebut selalu diulangi oleh kita, dan dikatakan kejelekan ketika suatu perbuatan jelek dilakukan berulang. 

Kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan, seharunya bisa dilakukan juga pada bulan syawal dan bulan-bulan selanjutnya sehingga perbuatan yang baik dapat dilakukan berulang kali dibulan lainnya. .

Jika, kita lihat pada bulan Ramadhan terdapat amalan-amalan yang dilakukan seperti shalat Tarawih, I’tikaf di Masjid pada sepuluh hari terakhir, memberikan Ta’jil atau makanan bagi mereka yang berbuka, lalu tadarus al-Qur’an.

Hal-hal yang dilakukan itu, dapat menjadi kebaikan bagi kita ketika kita mampu mengulangi amalan pada bulan lainnya. Seperti tarawih bisa digantikan dengan shalat malam atau shalat witir. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda : 

“Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun malam, kemudian ia shalat dan membangunkan istrinya, jika istrinya menolak ia percikkah air ke wajahnya, dan semoga Allah merahmati seorang istri yang bangun malam, kemudian ia shalat dan membangunkan suaminya, jika suaminya menolak ia percikkan air ke wajahnya” (HR. Abu Dawud).

Selain itu, kita bisa meberikan sadaqah baik berupa materi atau makanan kepada mereka yang tidak mampu dengan kadar kemampuan kita, selain itu kita bisa belajar untuk I’tikaf di Masjid pada hari Jum’at datang lebih awal sebelum khutbah Jum’at.

Dan terakhir amalan tadarus al-Qur’an yang dijalankan pada bulan Ramadhan dapat kita laksanakan pada bulan-bulan yang lain dengan membacanya tiap hari pada waktu-waktu yang telah ditentukan. 



Posting Komentar

0 Komentar